Selasa, 13 November 2012

RUNTUHNYA PENANTIAN YANG TAK TERDUGA


Sebenarnya.......
Mereka berjalan pada garis edar sendiri –sendiri
Tuk kuasai masing-masing waktu
Berpura tak terjadi tornado

Awalnya tertanda
Pada satu jembatan darah
Nyata luluh bersenyawa

Empat mata berbinar
Tangan menyatu menelusuri padatnya pengunjung
Langkah dan cerita mengalir tanpa arah

Berhenti di sisi Barat
Di balik tebing pada jalan setapak
Beralaskan jaket malam
Mendengarkan nyanyian-nyanyian jiwa
Yang dulu terlewatkan sudah

Pikiran hilang, hampa!
Serasa waktu berlari
Dan sandal sang bidadari putus
Menjadi komedi yang tak terlupa

                                                                                                                                By Layudhanko
Magelang, 22-08-2011

0 komentar:

Posting Komentar